Komponen Ketahanan Pangan. Komponen Ketahanan Pangan Ketahanan pangan merupakan sebuah keadaaan dimana kondisi pangan dalam suatu rumah tangga itu selalu ada Keadaan seperti ini bisa dilihat dari ada atau tidaknya makanan setiap hari dan bagaimana tercukupinya kebutuhan pangan setiap hari dan tidak pernah mengalami kekurangan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No 7 tahun 1996 terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu Kecukupan ketersediaan pangan Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun Aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap pangandan.
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
KOMPONEN DAN INDIKATOR KETAHANAN PANGAN 8 ASPEK KETAHANAN PANGANKetersediaanpangansecaracukup baikdalamjumlahdanmutunyaGizidankesehatanEkonomi (dayabeli)Keadilandankesinambungan (merataantarrumahtangga kelompokmasyarakatataudaerahsesuaikebutuhandanmeratasepanjangwaktu) 9.
Pengertian, Komponen Ketahanan Pangan INIRUMAHPINTAR.com
Pengertian Ketahanan PanganSistemketahanan PanganPilar Ketahanan PanganSubSub Ketahanan PanganLembaga Dalam Sistem Ketahanan PanganStrategi Dalam Sistem Ketahanan PanganFaktor Yang Mempengaruhi Ketahanan PanganKetahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan untuk mengaksesnya Sebagai contoh sebuah rumah tangga mempunyai ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada pada kondisi kelaparan ataupun dihanui oleh macaman kelaparan Penilaian ketahanan pangan dibagi menjadi ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko dan keswadayaan atau keswasembadaan perorangan Definisi dan paradigma ketahanan pangan terus mengalami perkembangan sejak adanya Conference of Food and Agriculture tahum 1943 yang mencanangkan konsep secure adequate and suitable supply of food for everyond’ Definisi ketahanan pangan sangat bervariasi namun umumnya mengacu definisi dari Bank Dunia (1986) dan Maxwell dan Frankenberger (1992) yakni “akses semua orang setiap saat pada pangan yang cukup untuk hidup sehat (secure access atall times to sufiicientfoodfora healthy life) Studi pustaka yang dilakukan oleh IFPRI (1999) diperkirakan terdapat 200 definisi dan 450 indikator tentang ketahanan Menurut FAO (1997) menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya dan dimana rumah tangga tidak beresiko untuk mengalami kehilangan kedua akses tersebut Pencapaian ketahanan pangan di Indonesia terkait dengan salah satu tujuan UUD 1945 dalam alinea keempat yaitu mencapai kesejahteraan umum Hal tersebut berarti konsep ketahanan pangan mencakup ketersediaan pangan yang memadai stabilitas dan akses terhadap panganpangan utama Ketahanan pangan merupakan kondisi tersedianya pangan yang memenuhi kebutuhan setiap orang setiap saat untuk dapat hidup sehat aktif dan produktif Makna yang terkandung dalam ketahanan pangan mencakup dimensi fisik (ketersediaan) ekonomi (daya beli) gizi (pemenuhan kebutuhan gizi individu) nilai budaya dan religius keamanan pangan (kesehatan) dan waktu (tersedia secara berkesinambungan) (Martianto & Hardinsyah 2001) Maxwe Ketersediaan pagnan memiliki hubungan dengan suplai pangan melalui distribusi produksi dan pertukaran Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor termasuk 1 kepemilikan lahan dan penggunaannya 2 jenis dan manajemen tanah 3 pemilihanpemuliaan dan manajemen tanaman pertanian 4 pemuliaan dan manajemen hewan ternak 5 pemanenan Produksi sebuah tanaman seperti pertanian banyak dipengaruhi banyak faktor seperti cuaca curah hujan dan temperatur Pemanfaatan lahan air dan energi untuk menumbuhkan produksi bahan pangan seringkali berkompetisi dengan kebutuhan lainya Produksi tanaman pertanian bukanlah kebutuhan yang mutlak bagi suatu negara untuk dapat mencapai suatu ketahanan pangan Sebagai contoh Negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai ketahanan pangan adalah singapura dan Jepang Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pangan Fungsional – Pengertian Syarat Fungsi Kriteria Jenis Cara 1 Sub Sistem Ketersediaan Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk dari segi kuantitas kualitas keragaman dan keamanannya Terdapat acuan kuantitatif untuk ketersediaan yaitu Angka Kecukupan Gizi (AKG) rekomendasi Widya Karya Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 dalam satuan ratarata perkapita perhari untuk energi sebesar 2200 Kilo kalori dan protein 57 gram Angka tersebut merupakan standar kebutuhan energi bagi setiap individu agar mampu menjalankan 2 Subsistem Distribusi Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau Bervariasinya kemampuan produksi pangan antar wilayah dan antar musim menuntut kecermatan dalam mengelola sistem distribusi sehingga pangan tersedia sepanjang waktu di seluruh wilayah Kinerja subsistem distribusi dipengaruhi oleh kondisi pras 3 Subsistem Konsumsi Subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu keragaman kandungan gizi keamanan dan kehalalan Di samping juga efisiensi untuk mencegah pemborosan Subsistem konsumsi juga mengarahkan agar pemanfaatan pangan dalam tubuh (food utility) dapat optimal dengan peningkatan kesadaran atas pentingnya pola konsumsi beragam dengan gizi seimbang mencakup energi protein vitamin dan mineral pemeliharaan sanitasi dan higiene serta pencegah Melalui berbagai kesepakatan internasional dan nasional Indonesia telah menyatakan komitmen dan berperan aktif dalam berbagai program yang terkait dengan ketahanan pangan dan kemiskinan antara lain melalui deklarasi Roma Tahun 1996 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pangan Dunia Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) Tahun 2000 International Convenant on Economic Social and Cultural Rights (ICOSOC) yang sudah diratifikasi oleh Indonesia dalam UndangUndang Nomor 11 Tahun 2005 Regional ASEAN pada Sidang ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) di Ha Noi pada bulan Oktober 2008 Di dalam negeri telah terwujud melalui kesepakatan Gubernur selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi dan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota dalam Konferensi dan Sidang Regional DKP pada bulan Nopember 2008 Ketahanan pangan dengan prinsip kemandirian dan berkelanjutan senantiasa harus diwujudkan dari waktu ke waktu sebagai prasyarat bagi keberkelanjutan eksisten Strategi yang dikembangkan dalam upaya pembangunan ketahanan pangan adalah sebagai berikut 1 Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan (minimum setara dengan laju pertumbuhan penduduk) melalui intensifikasi ekstensifikasi dan diversifikasi 2 Revitalisasi industri hulu produksi pangan (benih pupuk pestisida dan alat dan mesin pertanian) 3 Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengolahan Pangan 4 Revitalisasi dan restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada koperasi UKM dan lumbung desa 5 Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya kemandirian pangan yang melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir meliput penerapan technical barrier for Trade (TBT) pada produk pangan insentif alokasi kredit dan harmonisasi tarif bea masuk pajak resmi dan tak resmi Ketahanan pangan diwujudkan oleh hasil kerja sistem ekonomi pangan yang terdiri dari subsistem ketersediaan meliput produksi pasca panen dan pengolahan subsistem dist Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional setidaknya ada faktor hal penting dan berpengaruh yang ketersediaan ketahanan pangan antara lain sebagai berikut 1 Luas lahan Makin banyak dan luas lahan untuk pertanian pangan maka ketahanan pangan negara tersebut semaki baik Maraknya pembangunan untuk industri dan pemukiman membuat lahan pertanian semakin menyusut dan ini menjadi pertanda serius dan ancaman bagi NKRI Pertambahan penduduk dan penyebaran yang tidak merata menyebabkan lahan pertanian semakin menyempit oleh dorongan aktivitas manusia 2 Cuaca dan iklim Pertanian lahan basah sangat bergantung pada kondisi jatuhnya musim Jika terjadi kemarau panjang maka biasanya terjadi paceklik atau gagal panen Nelayan di pantai juga sangat bergantung pada kondisi perairan disekitarnya Jika ada badai maka mereka tidak melaut Selain itu kadangkala terjadi anomali cuaca yang menyebabkan perubahan pola tanam 3 Teknologi Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas pertanian.
Barata Indonesia Siapkan Komponen Pabrik Dukung Ketahanan Pangan
Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional dengan Konsep Pangan
Tuliskan empat komponen yang harus dipenuhi untuk
Ketahanan Pangan, Pengertian, Faktor, Pilar, Strategi & Sistem
Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No 7 tahun 1996 ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu 1) Kecukupan ketersediaan pangan 2) Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun 3) Aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap pangan.